Gelar Kejuaraan Dunia, PBSI Butuh Biaya Rp 15-20 Miliar
24 Februari 2015, 09:00:02 Dilihat: 649x
Jakarta - Unuk pertama kalinya sejak 1989 Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Event pada Agustus mendatang tersebut membutuhkan dana 15-20 miliar rupiah.
Nominal itu tercetus setelah Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan perhitungan kasar untuk kejuaraan yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, tersebut.
Dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiarto, perjuangan untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2015 sebenarnya sudah luar biasa. Untuk itu, pihaknya juga tak ingin main-main dalam mempersiapkan semua.
“Saingannya China, dan PBSI menang dengan selisih satu poin: 11 dan 10. Itu perjuangan yang luar biasa,” kata Budi di Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/2/2015).
Ia menambahkan, mempersiapkan event sebesar ini sudah pasti memerlukan dana tak sedikit. Anggaran belasan miliar rupiah dibutuhkan untuk menyiapkan segala sesuatunya -- dan itu pun di luar biaya bidding tuan rumah sebesar 300 ribu dolar AS.
“Hitung-hitungan kasar pengeluaran sementara sih sudah, kisarannya 15-20 miliar. Tapi kesulitannya adalah menjual titel Kejuaraan Dunia, sementara titel itu milik BWF. Makanya, Kalaupun kami mendapat sponsor, sponsornya bukan utama, tapi pendamping," terang Budi.
PBSI mengaku sudah mulai mencari sponsor guna memenuhi kebutuhan anggaran tersebut, baik dari pihak swasta maupun bantuan dari pemerintah. “Realistisnya, dapat 30 persen saja (dari pemerintah) sudah bagus,” sebut Budi.
PBSI juga mulai bekerja sama dengan pengelola Gelora Bung Karno, terkait penggunaan Istora. Dalam waktu dekat mereka akan bertemu dan membahas kesiapan venue, termasuk untuk memperbaiki sejumlah sarana sebagaimana telah diminta oleh BWF.
“Setelah panitia terbentuk dan program kerja dan konsep sudah disiapkan, mereka (BWF) akan datang lagi untuk meninjau kesiapan kita,” tutur Budi.