Ada Kejanggalan dalam Perubahan Nama ISL ke QNB League
08 April 2015, 09:00:01 Dilihat: 251x
JAKARTA - Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), M. Noor Amman, belum menyetujui nama Qatar National Bank (QNB) League sebagai pengganti Indonesia Super League (ISL). Menurutnya, QNB League belum pantas disebut sebagai nama dari kompetisi sepakbola nomor satu di Indonesia tersebut.
Sebagaimana diketahui, BV Sports (pemegang hak siar ISL), PSSI dan PT Liga Indonesia selaku operator Indonesia Super League (ISL) - sebelum akhirnya diubah menjadi QNB League - mengadakan kerja sama dengan salah satu bank terbesar di kawasan Timur Tengah tersebut.
Dengan tercapainya kesepakatan itu, titel kompetisi yang sejak 2008 bernama ISL, diubah menjadi QNB League per musim 2015 hingga akhir kompetisi 2017. Melihat kondisi itu, Noor merasa janggal dengan pemilihan nama tersebut dan dalam waktu dekat akan berbicara dengan CEO PT Liga, Joko Driyono.
“Saya sudah berkirim surat kepada PT Liga, apa itu QNB? Yang kita kenal QNB itu nama bank dan mereka mengadakan join corporation dengan BV Sports, itu sponsor kan. Hak-hak komersial dan QNB bukan nama dari suatu operator. Operator tetap PT Liga dan dipimpin Joko Driyono bukan Direktur Utama bank QNB,” jelas Noor kepada wartawan, Senin 6 April 2015.
“Saya belum tahu persis dan saya minta Pak Joko bisa bertemu saya dan saat ini beliau masih di Kuala Lumpur. Semoga dalam waktu dekat saya bisa bertemu dengannya. Apa maksudnya itu? Setahu saya QNB itu bukan operator liga, tahu-tahu masuk seolah-olah meniadakan ISL,” sambungnya.
Memang banyak kompetisi sepakbola di luar negeri yang disponsori pihak swasta. Contohnya seperti Premier League yang disponsori Barclays yang merupakan nama bank. Dengan kesepakatan itu, kompetisi mereka diberi nama Barclays Premier League.
Begitu pula dengan La Liga, semenjak disponsori BBVA per musim 2011-2012, kasta tertinggi di sepakbola Spanyol itu mengubah namanya menjadi Liga BBVA. Di Indonesia sudah sering titel kompetisi berubah seiring masuknya sponsor, seperti Liga Kansas, Liga Dunhill, Liga Bank Mandiri dan Djarum Indonesia Super League.
Saat disinggung mengapa BOPI tak merestui QNB League sebagai nama kompetisi, Noor memiliki alasan. “Ya dulu memang ada Liga Bank Mandiri. Tapi kalau ini kan kasta tertingi ISL, bukan bank. Sampai saat ini saya belum terima QNB itu pantas jadi nama kompetisi. Namun, sebagai sponsor itu haknya dia lah, saya akan bertanya kepada Joko,” urainya.
Source