Menristekdikti: Dosen NIDK Dapat Jadi Guru Besar
05 April 2017, 09:00:27 Dilihat: 529x

Dosen merupakan profesi mulia. Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam sistem pendidikan di perguruan tinggi. Namun, jumlah dosen pada Program Studi (Prodi) tertentu, seperti Prodi kedokteran, saat ini masih terbatas.
“Untuk menjawab tantangan jumlah kebutuhan dosen, Kemenristekdikti telah membuat terobosan dengan memberikan kesempatan kalangan profesional menjadi dosen perguruan tinggi dengan diberikan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK),” ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam Acara Penyerahan Sertifikat Dosen dan Surat Keputusan Jabatan Guru Besar kepada Dosen Pendidik Klinis RS Dr. Soetomo, Surabaya (27/03/17). Turut hadir dalam seremoni ini Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Saiful Islam, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih, dan Direktur Rumah Sakit Dr. Soetomo Harsono.
Kebijakan pemberian NIDK ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah dosen dan memperbaiki rasio dosen di perguruan tinggi.
“Dosen NIDK mendapatkan pengakuan yang sama dengan dosen NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) baik dari jabatan akademik, maupun kesempatan mendapatkan sertifikasi dosen bahkan menjadi guru besar,” imbuh Menteri Nasir.
Salah seorang dosen dengan NIDK yang mendapatkan gelar Guru Besar berasal dari Dosen Pendidik Klinis RS.dr. Soetomo yakni Prof. Dr. I Dewa Gede Ugrasena, dr, SpA(K). Beliau merupakan Dosen Pendidik Klinis yang mengajar di Universitas Airlangga.
“Salah satu persyaratan Dosen NIDK menjadi Guru Besar adalah publikasi di jurnal internasional berreputasi, sama halnya syarat yang berlaku bagi dosen NIDN,” jelas Menteri Nasir. Dengan dibukanya peluang dosen dengan NIDK memperoleh sertifikasi dosen dan guru besar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan publikasi perguruan tinggi di Indonesia.
Gubernur Soekarwo sangat mengapresiasi Kemenristekdikti atas pemberian NIDK, sertifikasi dosen, dan guru besar bagi dosen pendidik klinis RS dr. Soetomo. “Ini merupakan sumbangan yang sangat penting bagi pembangunan pendidikan dan kesehatan di Jawa Timur,” ujar Soekarwo. Pada kesempatan yang sama Gubernur Soekarwo atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyerahkan dana riset dan penghargaan publikasi riset kepada dosen pendidik klinis RS Dr. Soetomo.
Direktur RS Dr. Soetomo Harsono dalam laporan penyelenggaraan acara menyebutkan bahwa sebanyak 216 dari 222 dokter klinis di RS dr Soetomo mendapatkan NIDK. Lebih lanjut Harsono menyampaikan bahwa 19 orang dosen tersebut telah lulus sertifikasi dosen dan satu orang mendapatkan gelar guru Besar. Harsono berharap ke depan, akan lebih banyak dosen NIDK yang mendapatkan sertifikasi dosen dan gelar guru besar. (FH/KP/Ristekdikti)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.