Rakernas 2019 Kemenristekdikti Menjadi Momentum Mempersiapkan SDM Millenial, Memformulasikan Regulasi di Era Disrupsi, Menciptakan Inovasi untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa
05 Januari 2019, 09:00:01 Dilihat: 465x

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fokus kerja Pemerintah di tahun 2019. Presiden Joko Widodo mengatakan SDM di Indonesia harus mampu menghadapi dan memanfaatkan peluang dari perubahan dunia dan perkembangan teknologi yang berubah begitu cepatnya. Dengan demikian, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia utamanya SDM di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi.
Kemenristekdikti mengawali kinerja di tahun 2019 dengan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019 di Universitas Diponegoro, Semarang. Rakernas 2019 ini mengambil tema “Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang Terbuka, Fleksibel, dan Bermutu” dan akan berlangsung dari 3-4 Januari 2019.
Rakernas 2019 dibuka secara resmi oleh Menristekdikti Mohamad Nasir dan dihadiri Sekretaris Daerah Jawa Tengah serta diikuti sekitar 350 peserta yang berasal dari pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal Kemenristekdikti mulai dari, pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenristekdikti, Kepala LPNK dalam koordinasi Kemenristekdikti, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Ketua Komisi VII, Ketua Komisi X, Ketua DPD RI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Balitbang/Deputi Kementerian terkait, BUMN, serta instansi terkait lainnya.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan bahwa Rakernas 2019 menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan Kemenristekdikti untuk mempersiapkan diri secara matang dalam menghadapi era disrupsi yang berdampak pada bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.
“Mencermati situasi di atas, pertanyaannya adalah bagaimana kita harus menyiapkan diri? Jawabannya adalah kita harus melakukan self disruption. Kita harus melakukan transformasi dengan mendisrupsi diri sendiri,” ujar Menristekdikti saat membuka Rakernas Kemenristekdikti 2019 di Gedung Soedarto, Universitas Diponegoro Semarang (3/1).
Menteri Nasir menjelaskan bahwa Pemerintah menginginkan agar Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menjadi lebih terbuka, fleksibel dan bermutu. Untuk itu, kita harus membuat ekosistem riset, teknologi dan pendidikan tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat dan industri.
Menteri Nasir menambahkan bahwa dalam menghadapi disruptive innovation dalam bidang industri dan pendidikan tinggi, Kemenristekdikti akan mengurangi atau memangkas regulasi bagi perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang menghambat mereka menyesuaikan diri dengan disruptive innovation. Salah satu regulasi tersebut terkait kewajiban membayar Pajak Penghasilan (PPh) bagi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) serta terkait program studi.
“Kalau PTNBH disuruh bayar PPh pasal 25 (Undang-Undang Pajak Penghasilan), problemnya ada di mahasiswa lagi. Saya sudah lapor ke Menkeu. Beliau akan tinjau kembali,” ungkap Menristekdikti.
PTNBH yang memiliki otonomi dalam mengembangkan program studi diharapkan Menteri Nasir tidak diberatkan dengan pajak yang seharusnya dibayarkan oleh orang pribadi yang memiliki usaha dan badan usaha (perusahaan). Diharapkan PTNBH dapat alokasikan anggaran lebih banyak untuk fasilitas pembelajaran.
“PTNBH termasuk Perguruan Tinggi Negeri, ditugasi Pemerintah meningkatkan mutu dengan sistem pembelajaran yang dilakukan secara mandiri, tapi kalau ini dikenakan Pajak sebagai Penghasilan, padahal dana yang diterima dari masyarakat, ini masalah,” ungkap Menteri Nasir.
Selain pengurangan regulasi dalam perpajakan bagi PTNBH, Menteri Nasir juga memudahkan pendirian program studi yang dibutuhkan oleh industri, walaupun program studi tersebut belum ada dalam Keputusan Menristekdikti Nomor 257/M/KPT/2017 tentang daftar nama atau nomenklatur program studi yang dapat dibuka pada perguruan tinggi di Indonesia.
“Dulu kalau tidak ada di (daftar) nomenklatur, prodi tidak bisa dibuka. Sekarang jika tidak ada dalam daftar itu, perguruan tinggi akan membuka prodi sesuai kondisi real, silahkan. Yang penting demand-nya ada. Industri yang gunakan ada. Contoh prodi yang akan dibuka itu jurusan tentang kopi, silakan saja. Ini di Sulawesi Selatan. Di Aceh juga akan ada yang buka Prodi Kopi,” ungkap Menteri Nasir.
Dengan kemudahan membuka program studi baru, Menteri Nasir berharap perguruan tinggi negeri dan swasta mencari potensi daerah yang dapat dipelajari sehingga potensi tersebut dapat dikomersialkan lebih baik.
Ketua Umum Rakernas 2019, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na`im menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Rektor Undip dan seluruh Panitia Rakernas 2019 yang telah bekerja keras san bersinergi sehingga acara dapat berlangsung dengan baik.
Ainun menyatakan bahwa Rakernas 2019 merupakan penyelenggaraan Rakernas ke 5 sejak lahirnya Kemenristekdikti di tahun 2014. Ainun menjelaskan bahwa tema yang diangkat pada setiap Rakernas disesuaikan dengan tantangan riset, teknologi dan pendidikan tinggi yang selalu berkembang dari tahun ke tahun.
Ainun menambahkan bahwa tema “Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang Terbuka, Fleksibel, dan Bermutu” sesuai dengan tantangan yang dihadapi di era Revolusi Industri 4.0. Iptek dan inovasi membutuhkan keterbukaan dan fleksibilitas yang tinggi untuk memicu kreativitas untuk menghasilkan inovasi.
Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama merasa bangga dan menyambut baik penyelenggaraan Rakernas 2019 dengan Undip sebagai tuan rumah. Rektor Undip berharap agar Rakernas 2019 dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Rektor Undip mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan Rakernas 2019 telah diimplementasikan berbagai inovasi.
“Dalam pelaksanaan Rakernas 2019 kita memakai konsep ramah lingkungan diantaranya `paperless` dan `plasticless`. Semua materi rakernas tersedia dalam format digital, tidak dicetak,” tutur Rektor Undip.
Dalam kesempatan yang sama, mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang harus berdinas ke Surakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono berharap hasil dari Rakernas turut mengembangkan perguruan tinggi dan riset di Jawa Tengah.
“Saya harapkan dari forum ini akan menghasilkan berbagai rekomendasi yang kita jadikan dasar penyusunan strategi kebijakan tidak hanya lingkup Kemenristekdikti saja, tapi juga (bagi) Pemerintah Provinsi,” ungkap Sri Puryono.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam Rakernas 2019 akan dilakukan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pada tahun 2018, serta outlook program dan anggaran tahun 2019. Selain itu akan disusun rekomendasi langkah-langkah strategis Kemenristekdikti dalam menghadapi tantangan terkait pengembangan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi yang terbuka, fleksibel, dan bermutu serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri.
Rakernas 2019 juga akan menjadi wadah pembahasan isu-isu strategis seperti program studi inovatif, pengembangan distance learning (open university), pengembangan teaching factory atau teaching industry pada perguruan tinggi, pengembangan sumber daya manusia Indonesia pada Revolusi Industri 4.0, pendidikan tinggi vokasi, penguatan institusi riset dan inovasi di Indonesia, perusahaan pemula (startup), serta isu strategis lainnya.
Ajang ini juga dimeriahkan oleh pameran produk hasil riset maupun inovasi perguruan tinggi dan LPNK dalam koordinasi Kemenristekdikti. Menristekdikti, Kepala LPNK dan jajaran Eselon I dan II Kemenristekdikti berkesempatan mengunjungi `stand` pameran usai pembukaan Rakernas 2019. Beberapa benda pamer yang hadir di pameran ini antara lain BPPT Lock (Unit Pelindung Beton di Pesisir Pantai), Kit Diagnostik Demam Berdarah Dengue (BPPT), Sepatu Pengaman Sepatu Boot ber-SNI (BSN), Sensor Tanah Longsor (LIPI), D`Ozone (Filter Udara) dari Undip, Dompet Tuna Netra, Chemcar (Alat Penghemat Bahan Bakar), Inkubator UNNES, Varietas Padi Unggul (UNSOED); Alat Rehabilitasi Medis Pasien Post Stroke, Produk Implan Bone Filler, Baterai Lithium dari UNS; Laser Gesek (Friction Welding), CNC untuk Industri Kreatif dari POLINES, Program SBMPTN & SNMPTN (LTMPT), Program Bela Negara (Kemenhan), Pendidikan Anti Korupsi dan program unit utama lainnya di lingkungan Kemenristekdikti.
Pada Rakernas 2019 ini juga akan dilakukan Peluncuran Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada Jumat, 4 Januari 2019, pemberian Penghargaan Anugerah Humas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) 2018, dan penghargaan Peringkat LAPOR pada PTN dan LLDikti.
Kemenristekdikti
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.