Kemlu Sebut Ada Peran Pemda Soal Kisruh Eksploitasi Mahasiswa
11 Januari 2019, 09:00:00 Dilihat: 225x

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan banyak pihak yang diduga terlibat dalam dugaan eksploitasi mahasiswa dalam negeri program kuliah magang di Taiwan. Menurut mereka salah satunya diakibatkan oleh perjanjian yang langsung dilakukan antara pemerintah daerah dan universitas atau pihak ketiga, tanpa meminta pendapat kepada pemerintah pusat.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan ratusan mahasiswa yang diduga mengalami eksploitasi berasal dari Bangka Belitung. Mereka berkuliah atas kerja sama pemerintah daerah Provinsi Bangka Belitung dan universitas di Taiwan, melalui perantara Yayasan PGRI dan Politeknik Manufaktur.
"Mahasiswa program kuliah-magang dari Bangka Belitung, ini terjadi karena Pemda buat kerja sama bilateal dengan universitas, bahkan kadang dengan pihak ketiga langsung untuk kirim mahasiswa tanpa konsultasi dengan pemerintah pusat seperti Kemlu dan Kemenristekdikti," kata Iqbal saat ditemui di kantornya di Jakarta, pada Rabu (9/1).
Padahal menurut Iqbal, pemerintah daerah harus konsultasi sebelum menyepakati perjanjian dengan pihak asing.
"Akhirnya kan kalau seperti ini sulit untuk kami pantau. Kemungkinan masalahnya di situ," ujar Iqbal.
Iqbal menyatakan sudah mengirimkan tim ke delapan universitas di Taiwan. Mereka bersama perwakilan pemerintah setempat sudah melakukan penelusuran dan menyatakan tidak menemukan indikasi kerja paksa atau eksploitasi.
"Tapi mungkin ada terjadi (pada mahasiswa) yang tidak kami survei. Kemungkinan itu adalah mereka yang diberangkatkan melalui kerja sama bilateral Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan universitas di Taiwan," kata Iqbal.
Dugaan kerja paksa itu dialami sekitar 300 mahasiswa Indonesia peserta program kuliah-magang di Taiwan. Mereka merupakan mahasiswa program S1 Industry-Academia Collaboration yang diduga dipekerjakan melebihi jam yang seharusnya.
Iqbal mengatakan dalam beberapa kasus, para mahasiswa dipaksa bekerja melebih jam seharusnya oleh pihak ketiga yang merekrut mereka.
"Jadi universitasnya mungkin tidak terlibat, tapi broker atau pihak ketiga yang mempekerjakan mereka melebih jam seharusnya," ujar Iqbal.
"Ada sebagian orang tua pelajar yang mengatakan anak mereka aman-aman saja, ada yang mengaku menerima permasalahan. Jadi pandangan antara para orang tua masih berbeda," kata Iqbal.
Iqbal menyatakan ratusan pelajar itu memang mengikuti program kuliah-magang, yang mengharuskan mereka kuliah sambil kerja magang. Program itu digagas pemerintah Taiwan pada 2017 untuk membantu mahasiswa-mahasiswa dari Asia dan kepulauan Pasifik. Mereka kuliah dengan membayar biaya pendidikan melalui penghasilan yang didapat dari kerja magang.
Hanya saja, karena tata kelola yang kacau dan belum menyeluruh, Iqbal menuturkan program ini masih banyak kekurangan dan celah yang rentan menimbulkan penyimpangan.
"Tata kelola masih jelek. Obyektifnya bagus yakni otoritas Taiwan ingin bantu mahasiswa yang kurang beruntung untuk kuliah secara mandiri dengan skema kuliah sambil kerja," kata Iqbal.
Iqbal menuturkan pemerintah saat ini masih terus mengumpulkan pengakuan dan informasi sebanyak mungkin soal kisruh program kuliah-magang di Taiwan. Jika ditemukan penyimpangan oleh setiap pihak, termasuk oleh pihak ketiga, pemerintah akan mengambil tindakan sesuai hukum.
"Jika ada unsur pidana, ya akan kami pidanakan. Kami tegakkan hukum. Jika itu menyangkut perdata, ya perdata. Jika pidana, ya pidana," ujar Iqbal.
Sampai berita ini dibuat, CNNIndonesia.com belum berhasil mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi mengenai persoalan ini dari Pemprov Bangka Belitung, Yayasan PGRI, dan Politeknik Manufaktur (Polman).
Sumber: CNNIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.