Studi Baru: Lautan Dunia Memanas Lebih Cepat dari Perkiraan
14 Januari 2019, 09:00:04 Dilihat: 303x

KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa lautan dunia memanas dengan kecepatan yang semakin cepat. Hal ini merupakan efek dari pemanasan global. Sayangnya, ini adalah kabar buruk bagi dunia. Itu karena beragam kehidupan laut dan pasokan makanan utama bagi Bumi kian terancam seiring memanasnya lautan. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal AS Science ini dipimpin oleh Chinese Academy of Sciences. Para peneliti membantah laporan sebelumnya yang menjelaskan tentang adanya jeda dalam pemanasan global dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi terbaru menunjukkan tidak ada hiatus seperti itu. Temuan baru ini juga meningkatkan kekhawatiran baru tentang laju perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap salah satu bagian utama planet ini - lautan. Baca juga: Bumi Mengisap Lautan dalam Jumlah Besar, Apa Risikonya? "Pemanasan lautan adalah indikator perubahan iklim yang sangat penting, dan kami memiliki bukti kuat bahwa pemanasannya lebih cepat dari yang kami duga," kata Zeke Hausfather, co-author penelitian ini dikutip dari AFP, Kamis (10/01/2019). Sebagai informasi, sekitar 93 persen dari kelebihan panas yang terperangkap di sekitar Bumi oleh gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan terakumulasi di lautan dunia. Laporan terbaru mengandalkan empat studi, yang diterbitkan antara 2014 dan 2017, yang memberikan perkiraan yang lebih tepat dari tren masa lalu dalam panas lautan. Metode ini memungkinkan para ilmuwan untuk memperbarui penelitian masa lalu dan mengasah prediksi untuk masa depan. Faktor kunci dalam angka yang lebih akurat adalah armada pemantau laut yang disebut Argo, yang mencakup hampir 4.000 robot mengambang di lautan. "(Mereka) melayang di seluruh lautan dunia, setiap beberapa hari menyelam ke kedalaman 2.000 meter (meter) dan mengukur suhu laut, pH , salinitas, dan bit informasi lainnya ketika mereka naik kembali," kata laporan itu. "(Argo) telah menyediakan data yang konsisten dan luas tentang kandungan panas lautan sejak pertengahan 2000-an," sambung mereka. Analisis baru menunjukkan pemanasan di lautan sedang berlangsung dengan pengukuran kenaikan suhu udara. "Model ini memprediksi bahwa suhu 2.000 meter teratas lautan dunia akan naik 0,78 derajat Celcius pada akhir abad ini," katanya. Ekspansi termal - pembengkakan air saat menghangatkan - akan menaikkan permukaan laut sebanyak 30 sentimeter, di atas kenaikan permukaan laut apa pun dari pencairan gletser dan lapisan es. "Sementara 2018 akan menjadi tahun terpanas keempat pada rekor di permukaan, itu pasti akan menjadi tahun terpanas pada rekor di lautan, seperti 2017 dan 2016 sebelumnya," kata Hausfather. "Sinyal pemanasan global jauh lebih mudah dideteksi jika berubah di lautan daripada di permukaan tanah," tegasnya.
Sumber: Kompas.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.