Peringati Hardiknas, Kemendikbud Angkat Isu Teknologi Pendidikan
02 Mei 2019, 09:00:00 Dilihat: 352x

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun ini menggelar Perigatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di Kantor Kemendikbud, Jakarta. Beragam acara pun digelar Kemendikbud mulai pada 26 April hingga 2 Mei 2019.
Hari ini, Selasa (30/4/2019) Kemendikbud menggelar talkshow dengan dua tema besar, yaitu Pembelajar Abad Milenial dan Pemajuan Kebudayaan, dengan narasumber dari jajaran Kemendikbud maupun instansi terkaitnya.
Dalam talkshow pertama hari ini, salah satu pembicara yaitu Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Gogot Suharwoto memaparkan tentang solusi belajar di era revolusi industri 4.0.
Ia memulai pemaparan dengan menunjukkan data pengguna internet di Indonesia yang semakin bertambah setiap tahunnya, yang kini sudah mencapai angka lebih dari 143,26 juta jiwa. Dari jumlah tersebut di antaranya yang paling dominan adalah kalangan anak muda atau milenial.
Ia pun mengingatkan pentingnya pengawasan bapak dan ibu guru terhadap peserta didik mengenai penggunaan internet. Menurutnya sampai saat ini konten negatif yang di dalamnya termasuk pornografi, kekerasan, bullying, dan hoaks mencapai 800 ribu lebih.
"Kalau kita biarkan anak-anak kita berbasis internet yang 3-4 jam setiap harinya mereka kita lepas tanpa bimbingan bapak-ibu guru, ke mana mereka nyasar? pasti ketemu konten negatif," ujar Gotot, Selasa (30/4/2019).
Untuk itulah ia menekankan betapa pentingnya peningkatan standar kompetensi TIK bagi para guru. Sayangnya angka guru dengan kemampuan TIK yang baik masih sedikit dibandingkan yang belum menguasai.
"Tidak lebih dari 10 persen guru kita yang mampu mengupload konten-konten yang positif (pembelajaran)," katanya.
Ia pun menerangkan betapa pentingnya pemerintah yang harus mulai beradaptasi dengan keadaan saat ini, termasuk kebiasaan-kebiasaan peserta didik. Dalam hal ini salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan melncurkan portal belajar berbasis teknologi, yaitu Rumah Belajar.
Sementara itu, Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto dalam paparannya menekankan pentingnya pengembangan nalar dalam proses belajar. Selain itu ia juga mengatakan bahwa tenaga pendidik maupun pemerintah perlu mendorong kemajuan teknologi dalam pembelajaran.
"Kita perlu menerobos pada model-model pembelajaran yang peran guru itu minimum, sesedikit mungkin. Bahkan kalau tidak ada guru, anak-anak bisa tetap belajar dengan taraf dunia, jadi bukan sekadar belajar apa adanya, tapi dengan kualitas terbaik," kata Iwan.
Sebagai informasi, selain ada talkshow, hari ini turut digelar juga Gladi Bersih Upacara Hardiknas dan pertunjukan musik yang diikuti oleh pegawai Kemendikbud, siswa, maupun ASN lainnya. Lalu ada pula kegiatan masak bersama chef Farah Quin.
Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.