Kepsek Bongkar Korupsi DAK Pendidikan Bupati Cianjur
03 Juni 2019, 09:00:09 Dilihat: 374x

Kepala sekolah (Kepsek) di Kabupaten Cianjur mengaku diminta uang hasil dari pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan yang mengalir ke Bupati Cianjur nonaktif Irvan Rivano Muchtar. Permintaan uang dari pejabat di Cianjur dilakukan dengan dalih tahun politik.
Hal itu diceritakan Rudiansyah yang menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Cianjur. Dia bercerita bahwa pada Desember 2017, ada permintaan uang dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur terkait pencairan DAK.
Kasus dugaan pemerasan ini sendiri melibatkan 4 terdakwa yakni Bupati Cianjur nonaktif Irvan Rivano Muchtar, Kepala Disdik Cianjur Cecep Sobandi, Kabid SMP Disdik Cianjur Rosidin dan Tubagus Cepy Septhiady.
Kembali ke cerita permintaan uang. Rudiansyah mengaku saat itu dirinya diminta oleh Cecep Sobandi untuk datang ke sebuah hotel di Cianjur. Rudiansyah bersama sejumlah kepala sekolah SMP lainnya datang dan diberi pengarahan oleh Cecep terkait pencairan DAK fisik.
"Pak Cecep menerangkan kalau SMP di Cianjur akan mendapat DAK yang nilainya Rp 48,8 miliar untuk 137 SMP," kata Rudiansyah saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (27/5/2019).
Saat pertemuan itu, Cecep tiba-tiba bernarasi seolah meminta para kepala sekolah menyetorkan sebagian dari dana pencairan. Menurut Rudiansyah yang juga Kepala Sekolah di SMP 2 Takokak Cianjur ini, menyebut Cecep berdalih permintaan itu karena 2017 merupakan tahun politik.
"Saya ngedengernya jadi aneh saja. Apa hubungannya DAK dengan tahun politik. Pak Cecep meminta kami mengerti dan memahami. Padahal sejak awal, Disdik Cianjur kata Pak Cecep bersih-bersih, tidak ada iuran atau uang-uang lain. Tapi saat penerimaan DAK, harus ada uang," tutur Rudiansyah.
Ia dan juga kepala sekolah lain mengaku berat. Apalagi harus membayar down payment (DP) sebesar 7 persen sebelum pencairan. Dana 7 persen itu yang nantinya diberikan ke Bupati Irfan.
"Saya sampaikan ke para kepala sekolah, awalnya mereka berat, tapi ya mau bagaimana lagi, akhirnya terkumpul Rp 600 juta satu minggu," kata Rudiansyah.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) pada Oktober 2018. Saat itu, KPK mengamankan uang Rp 1,5 miliar dari dalam mobil Kepala Dinas Pendidikan Cianjur Cecep Sobandi.
Dalam dakwaan jaksa KPK, Irvan Rivano Muchtar meraup Rp 6,9 miliar dari hasil memeras Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 137 kepala sekolah SMP di Kabupaten Cianjur. Sebelum pencairan DAK, Irvan meminta DP.
Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.